Rabu, 30 Mei 2018

sex berinternet (cybersex)



Nama               : Dona Mutiara
NPM               : 12516162
Kelas               : 2 PA 06
Mata kuliah     : Psikologi & Teknologi Internet
Dosen              : Maria Chrisnatalia
  Sex Berinternet atau biasa disebut cybersex. Melakukan cybersex dengan pasangan yang sah mungkin masih bisa digolongkan sebagai salah satu alternatif seks yang memanfaatkan dunia maya sebagai alat dan cara yang aman untuk mempertahankan hubungan mereka. Karena terpisah jarak yang jauh dan keinginan melepas libido maka sepasang suami istri bisa saja melakukan cybersex untuk saling memuaskan satu sama lain. Itulah sebabnya ada yang menyebut cybersex sebagai alternatif ngeseks di dunia maya. Namun hal tersebut juga dapat berpengaruh negatif jika dilakukan dengan bukan pasangan yang sah diantaranya dapat terjadi perselingkuhan Banyak suami atau istri yang tidak puas dengan kehidupan seksualnya, mereka kemudian mencoba mencari pasangan seks dan melakukan cybersex di internet. Mereka memilih cara ini dengan alasan lebih aman, tidak saling mengenal, tidak ada interaksi emosional, terhindar dari penyakit, dan tidak mungkin hamil. Adapula kecanduan dimana salah satu ciri utama kecanduan cybersex adalah individu tidak lagi atau tidak bergairah melakukan hubungan seks secara nyata dan hanya bisa terpuaskan jika melakukanya di internet. Kondisi ini adalah masalah psikoseksual yang biasanya terjadi akibat trauma seks di masa lalu. Cybersex ibaratnya melakukan seks tanpa penetrasi dan hanya melibatkan emosi. Dan ditulah letak bahaya cybersex karena bisa menimbulkan gangguan seksual. Pria yang terlalu sering melakukan cybersex bisa mengalami disfungsi ereksi. Karena telah terbiasa merangsang diri dengan khayalan maka sistem syaraf tidak merespon dengan baik ketika ada rangsangan yang nyata dari lawan jenis akibatnya akan menyebabkan masalah dalam hubungannya.
Pengaruh psikis dari Cyber Sex
1)      Addiction, pikiran tidak tenang, selalu ingin melihat materi-materi pornografi
2)      Escalation, tuntutan untuk meningkatkan kadar materi pornografi yang dilihat
3)      Desensitization, tidak peduli bahaya pornografi
4)      Act out, melampiaskan hasrat
5)      Kerancuan identitas
6)      bullying,
7)      child pornography
8)      penyebaran pedophilia melalui internet.
9)      Gambar porno adalah masalah utama pada kesehatan mental penduduk dunia saat ini.
10)  Pornografi tak cuma memicu ketagihan yang serius tapi juga pergeseran pada emosi dan perilaku sosial.
11)  40 % pasien yang ketagihan pornografi kehilangan pasangannya.
12)  58 % pasien mengalami kerugian finansial.
13)  27 - 48 % dipecat/keluar dari pekerjaannya.
14)  Kasus-kasus berat kebanyakan bermula dari sekedar iseng
15)  Kekuatan dibalik gambar porno luar biasa
16)  Gambar porno tak cuma memberi kesenangan sesaat, tetapi secara inheren bertalian dengan pembentukan dorongan-dorongan negatif seperti rasa marah, kekerasan, cemburu, berbohong atau mementingkan diri sendiri.
17)  Konsumsi gambar porno secara intensif dan lama berpotensi mengubah pemahaman secara fundamental tentang relasi-relasi hubungan seksual dengan lawan jenis. Seks bukanlah keintiman, prokreasi atau perkawinan. Seks adalah fantasi, pesona bagian2 tubuh, kekerasan dsb.
berbagai dampak negatif tersebut diduga karena efek anonimitas di dunia maya.Bahwa godaan anonimitas, multiplisitas dan invisibility yang terjadi saat pembuatan identitas online menjadi faktor penyebab berbedanya perilaku seseorang didunia maya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar